![]() |
Jaringan komputasi ramah lingkungan, GemiGPT. |
PAKARINFO.CO.ID — GemiGPT, sebuah platform infrastruktur AI terdesentralisasi, mengumumkan keberhasilan peluncuran jaringan komputasi GPT pertama di dunia yang berbasis energi hijau.
Proyek ini telah diterapkan di wilayah Sahara, Afrika, dan kini memasuki tahap uji coba awal. Jaringan ini memanfaatkan mesin GPT-NEXUS, teknologi buatan GemiGPT sendiri, yang memungkinkan pengelolaan daya komputasi GPT secara efisien, andal, dan rendah emisi karbon—tanpa bergantung pada pusat data konvensional.
Sebagai bagian dari inovasi ini, GemiGPT kini membuka akses API untuk menguji kemampuan daya komputasi GPT kepada pengembang di seluruh dunia. Melalui inisiatif ini, para pengembang dapat mulai membangun beragam aplikasi Web3, mulai dari asisten virtual, pembuat NFT, hingga modul perdagangan berbasis AI—sebuah langkah besar menuju “demokratisasi teknologi AI.”
“AI seharusnya tidak dimonopoli oleh perusahaan besar dan hanya tersimpan di server cloud mereka,” kata Ethan Calloway, pendiri GemiGPT dan mantan peneliti di OpenAI. “AI sejati adalah milik semua pengembang dan inovator di berbagai belahan dunia.”
Node AI berbasis energi terbarukan yang dikembangkan oleh GemiGPT memanfaatkan panel surya sebagai sumber energi utama. Node ini menjalankan sistem penjadwalan GPT-NEXUS dan teknologi manajemen energi Flow-Vault buatan GemiGPT.
Dengan sistem ini, beban kerja GPT seperti pelatihan dan inferensi dapat dipecah menjadi tugas-tugas kecil (micro-task) dan didistribusikan ke berbagai perangkat secara efisien, berdasarkan kapasitas energi yang tersedia.
GemiGPT juga mengintegrasikan sistem keamanan GPT-SAFE yang canggih, mencakup akses zero trust, enkripsi data dalam bentuk terfragmentasi, serta lingkungan sandbox yang menjaga privasi pengguna. Dengan demikian, data pengguna tidak perlu diungkapkan selama proses pelatihan AI berlangsung.
Beberapa fitur yang tersedia dalam uji coba ini meliputi API percakapan dan pemrosesan bahasa versi uji coba, layanan pembuat NFT GemiGPT, alat pembuat asisten AI khusus (versi beta), serta modul inferensi untuk mendukung kontrak pintar yang akan segera diluncurkan.
Selain aspek teknologinya, GemiGPT juga tengah mengembangkan sistem tata kelola berbasis DAO (Decentralized Autonomous Organization) yang unik. Dalam sistem ini, GPT tidak hanya menjalankan komputasi, tetapi juga turut serta dalam proses pengambilan keputusan komunitas, seperti penyaringan proposal dan pencarian mitra kolaborasi. Pendekatan ini bertujuan untuk menghadirkan tata kelola Web3 yang lebih terbuka dan efisien.
Seiring meningkatnya permintaan terhadap daya komputasi, efisiensi energi, dan perlindungan privasi dalam dunia AI, solusi yang ditawarkan GemiGPT menjadi semakin relevan. Infrastruktur AI yang terpusat kian menghadapi tantangan berupa biaya tinggi, risiko privasi data, dan dominasi kekuatan komputasi oleh segelintir pihak.
Model node AI hijau dan sistem tata kelola AI-DAO dari GemiGPT tidak sekadar menjadi pelengkap dalam ekosistem GPT, tetapi juga berpotensi menjadi fondasi teknologi blockchain generasi berikutnya di era kecerdasan buatan. Dengan kombinasi penjadwalan energi yang adaptif, kolaborasi komputasi berbasis edge, dan ekosistem ekonomi berkelanjutan, GemiGPT membuka jalan baru bagi masa depan layanan AI global yang lebih inklusif dan desentralistik.
GemiGPT Neural Systems Inc.
Nina Kartika
hubungi@gemigpt.com
Colorado, AS
(ADV)